Tugas
Akhir/Skripsi Sastra Indonesia
Disusun oleh: Ida
Alawiyah
Universitas
Airlangga
Program Studi
Sastra Indonesia
Fakultas Ilmu
Budaya
Intisari:
Penelitian ini
dilaksanakan untuk menjawab tiga persoalan pokok, yaitu apakah kalatidha
memenuhi syarat sebagai novel sejarah, bagaimana novel Kalatidha menggambarkan
kehidupan sosial politik masyarakat Indonesia masa pencidukandan pasca
pencidukan G30S/PKI, serta mengetahui apakah makna cerita yang terdapat dalam
Kalatidha dihubungkan dengan fakta sejarah yang menjadi teks hipogramatiknya.
Teori yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Sosiologi sastra, yang digagas oleh Georg
Lucaks tentang novel sejarah. Menurut teori ini sebuah novel bisa dianggap
sebagai novel sejarah, jika novel tersebut menggunakan realitas sejarah.Lebih
lanjut nilai kesejarahan sebuah novel dapat juga diukur berdasarkan aspek yang
disajikan dalam novel bersangkutan yaitu, Historical Authenticity, Historical Faithfulness,
dan Authenticity of Local Colour. Dengan memanfaat teoristruktur unsur
kesejarahan tersebut dianalisis berdasarkan aspek yang sudah ada. Kemudian teks
sumber digunakan untuk memperkuat nilai sejarah yang terdapat dalam novel
tersebut. Pada tahapan selanjutnya, perspektif sejarah digunakan untuk mencari keterkaitan
antara teks dan konteks sejarah untuk mengungkap makna dan realitas yang
disuguhkan dalam novel Kalatidha.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa, berdasarkan analisis struktur teks dengan mempertimbangkan
aspek Historical Authenticity, Historical Faithfulness, dan Authenticity of
Local Colour, terbukti bahwa novel Kalatidha merupakan novel sejarah. Ada dua teks sumber yang
berpengaruh besar terhadap Kalatidha: pertama, Kalatidha milik Ranggawarsita
sebagai pembuka pintu gerbang menuju ke dunia rekaan pengarang. Kedua,
peristiwa-peristiwa sejarah pada saat pencidukan pasca G30S/PKI sebagai langkah
pembuktian alur cerita sejarah. Akhirnya kedua teks sumber tersebut mengungkap
makna yang dihadirkan pengarang dalam Kalatidha yaitu, sebuah pesan yang disampaikan
untuk orang-orang kecil yang terpinggir, korban kekerasan politik. Dan yang
terakhir, juga sebagai refleksi bagi pembacanya untuk mengingat kembali
peristiwa sosial politik di masa lampau.
No comments:
Post a Comment