Edy Suwarso - Sistem Sapaan Bahasa Jawa Masyarakat Desa Ngarum Grabakan Tuban


Tugas Akhir/Skripsi Sastra Indonesia
Disusun oleh: Edy Suwarso
Universitas Airlangga
Program Studi Sastra Indonesia
Fakultas Ilmu Budaya

Intisari:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan pemakaian sistem sapaan serta latar sosial budaya di balik penggunaan sistem sapaan pada masyarakat Desa Ngarum, Grabakan, Tuban, yang dikaji melalui kajian etnografi komunikasi. Landasan teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori mengenai sapaan yang dikemukakan oleh Dell Hymes, yang lebih dikenal dengan akronim SPEAKING.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif ini merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa data tertulis atau lisan yang ada di masyarakat bahasa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan metode wawancara dan simak atau penyimakan, yaitu menyimak tuturan lisan yang secara langsung dituturkan oleh penutur dan lawan tutur dalam komunikasi sehari-hari dalam situasi informal maupun formal. Setelah itu data dianalisis dan disajikan.

Hasil dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan sapaan-sapaan yang khas serta penggunaan Bahasa Jawa oleh masyarakat Desa Ngarum memiliki beberapa faktor pendukung, diantaranya. 1) Sapaan dengan langsung memanggil nama orang yang disapa merupakan bagian dari adat istiadat yang telah dipakai secara turun temurun dan telah mengakar kuat di masyarakat Desa Ngarum. 2) Tingkat pendidikan masyarakat Desa Ngarum yang rendah, menyebabkan pengetahuan tentang sopan-santun berbahasa yang dimiliki masyarakat juga rendah. 3) Heterogenitas di Desa Ngarum sangat kecil, serta mobilitas masyarakatnya sangat rendah. Heterogenitas yang dimaksud adalah keragaman ras, suku bangsa, serta kebudayaan yang ada di Desa Ngarum. Hal ini menyebabkan kebudayaan yang ada di tengah-tengah masyarakat Desa Ngarum begitu kuat bertahan karena sangat jarang kebudayaan yang datang dari luar yang kemudian mempengaruhi kebudayaan yang sudah ada. Heterogenitas yang rendah juga menyebabkan masyarakat Desa Ngarum kurang belajar kebudayaan di luar kebudayaannya.

No comments:

Post a Comment